Selasa, 19 Juni 2012

Asuhan Keperawatan Nyeri


TUGAS LAPORAN TUTORIAL
KEPERAWATAN DASAR 2
ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN NYERI




DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2B
KELAS B SEMESTER 2





 PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YOGYAKARTA
2011/2012






Kata Pengantar
Puji syukur  kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial  yang berjudul “ ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN KENYAMANAN ”.
Tak lupa pula kami beterima kasih  kepada semua pihak yang telah mendukung kami ,sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya, yaitu :
1.     Yuli Isnaini  selaku dosen pembimbing
2.      Teman-teman yang telah menyumbangkan saran dan pikirannya.
Akhir kata dengan selesainya laporan tutorial  ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

                                                                                                Yogyakarta, 18 Juni  2012


                                                                                                            Penulis










DAFTAR ISI
 Kata Pengantar ............................................................................................................i
 Daftar Isi .....................................................................................................................ii
 BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN  ................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN ..............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA  ......................................................................................................7














 PENDAHULUAN
Nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat sementara yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari (kurang dari 2 minggu). Biasanya nyeri akut dapat merupakan respon awal dari adanya kerusakan jaringan tubuh. Bentuk dari nyeri akut dapat berupa nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri somatik dalam (nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat) dan nyeri viseral (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam). Konsekuensi dari adanya kerusakan jaringan adalah disekresikannnya zat- zat kimia bersifat algesik (menimbulkan nyeri) yang berkumpul di sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri.
           
            Mekanisme nyeri diawali oleh adanya sensasi nyeri yang ditangkap oleh tubuh melalui reseptornya dikulit yaitu free nerve ending (ujung saraf bebas). Reseptor nyeri dapat dirangsang oleh stimulasi mekanik, suhu panas, atau oleh zat kimia yang mengiritasi. Ketika reseptor nyeri pada jaringan perifer dirangsang (misalnya pada kulit) maka impuls nosiseptif (nyeri) dihantarkan ke sistem saraf pusat oleh serabut saraf khusus melalui medula spinalis menuju ke otak, yang nantinya pada Pusat-pusat yang lebih tinggi ini sensasi nyeri akan diubah menjadi persepsi nyeri serta komponen emosional yang menyertainya. Respons sistemik terhadap nyeri akut berhubungan dengan respons neuroendokrin sesuai derajat nyerinya. Nyeri akut akan menyebabkan peningkatan hormon katabolik (katekolamin, kortisol, glukagon, renin, aldosteron, angiotensin, hormon antidiuretik) dan penurunan hormon anabolik (insulin, testosteron). Manifestasi nyeri dapat berupa hipertensi, takikardi (denyut nadi di atas normal), hiperventilasi (kebutuhan Oksigen dan produksi karbon dioksida meningkat), tonus sfingter saluran cerna dan saluran air kemih meningkat (ileus, retensi urin).

            Penentuan derajat nyeri akut sangat penting guna merencanakan pengobatan yang akan dipilih.. Derajat nyeri akut dapat diukur dengan macam- macam cara, misalnya tingkah laku pasien, skala verbal dasar, skala analog visual dan lain-lain. Secara sederhana nyeri akut pada pasien sadar dapat langsung ditanyakan pada yang bersangkutan dan biasanya dikatagorikan sebagai: tidak nyeri (none), nyeri ringan (mild, slight), nyeri sedang (moderate), nyeri berat (severe) dan sangat nyeri (very severe, intolerable). Kemudian paramedis dapat mencocokkkan antara rasa nyeri yang diungkapkan oleh pasien dengan ekspresi nyeri yang ditunjukkannya guna menentukan derajat nyeri yang sesungguhnya.






PEMBAHASAN
TujuanPembelajaran :
1.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi data senjang
2.      Mengelompokkan data subjektifdanobjektif
3.      Menambahkan data tambahanmenurut NANDA
4.      Merumuskan diagnosis
5.     
Perencanaan
Tujuanberdasarkan NOC     
6.      Intervensimenurut NIC        
7.      Implementasi
8.      Evaluasi

STUDY KASUS SKENARIO 4
Seorang wanita 27 tahun, mengeluh nyeri di bagian perut, pasien tersebut post op apendixitis. Wajah tampak meringis menahan nyeri sambil tangan memegang perut. Pemeriksaan skala nyeri pasien mengatakan nyeri pada angka 5, pemeriksaan tanda vital di dapatkan denyut nadi 90 x/menit,  TD 120/80 mmHg, frekwensi nafas 24 x/menit, suhu 37,5 0C.
1.      PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
Nama                           : Ny.A
Umur                           : 27 Tahun
JenisKelamin               : Perempuan
Pendidikan                  : S1
Pekerjaan                     : Guru SMA
Agama                         : Islam
Alamat                                    : Yogyakarta
Status Pernikahan      : Belum Kawin




2.     ANALISIS DATA

No.
Data Senjang
Masalah
1.
DS:
-          Klien mengeluh nyeri sambil tangan memegang perut.
DO:
-          R   : 24x/menit
-          Wajah tampak meringis menahan nyeri sambil tangan memegang perut
-          Skala nyeri pada angka 5
-          Post op opendixitis ( luka pada usus)





Nyeri Akut


3.     RENCANA KEPERAWATAN

No.
Tgl/jam
DIAGNOSIS KEPERAWATAN (NANDA)
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC)
INTERVENSI
(NIC)
1.
16-06-12
10.00 WIB
Nyeri akut yang berhubungan dengan agens cidera ( mis: biologis, zat kimia, fisik, psikologis) yang di tandai dengan klien mengeluh nyeri , perubahan frekuensi R: 24 x/menit, mengekspresikan prilaku    ( mis: gelisah, merengek, menangis, waspada, iritabilitas, mendesah), prilaku berjaga- jaga/ melindungi area nyeri, wajahnya tampak meringis menahan nyeri, skala nyeri pada angka 5, post op apendixitis, sikap tubuh melindungi, melaporkan nyeri secara verbal.
1.      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, tingkat nyeri   pasien turun  dengan kriteria hasil:

a.       Klien melaporkan tidak nyeri
b.      Ekspresi wajah klien tidak nampak kesakitan
c.       Klien tidak merintih dan menangis
d.      Ketengangan otot perut berkurang
e.       R: 14-20 x/menit
f.       Nafsu makan klien kembali normal
g.      Klien tidak mudah marah
h.      Klien tidak mual.

2.      Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pasien mampu mengontrol nyerinya dengan kriteria hasil:

a.       Klien mengenali gejala nyeri
b.      Klien mengenali awal rasa nyeri
c.       Klien-kliennya melaporkan perubahan rasa nyeri
d.      Klien mampu melakukan tindakan pencegahan rasa nyeri
e.       Klien tidak menggunakan obat untuk menghilangkan rasa nyeri

1.      Ajari prinsip- prinsip menejmen nyeri
2.      Dorong pasien mengontrol  rasa nyerinya dengan tindakan yang sesuai
3.      Anjurkan pasien untuk melakukan pengobatan nyeri secara adequate
4.      Dorong pasien untuk menggunakan obat nyeri yang memadai
5.      Anjurkan penilaian yang komprehensip dari rasa nyeri untuk memasukkan lokasi, karaktristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor pencetus
6.      Kaji penurunan skala nyeri pada pasien
7.      Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk mengatur pengalaman rasa nyeri dan menyampaikan penerimaan respon pasien  untuk rasa nyeri
8.      Dorong pasien untuk membicarakan rasa nyeri yang dialaminya jika sesuai.

9.      Diskripsikan rasionalisasi dari tindakan relaksasi dan keuntungan, batas-batas dan tipe relaksasi otot (contoh : musik, meditasi, ritme pernapasan, relaksasi rahang, dan menahan relaksasi otot).
10.  Tunjukkan dan praktikkan teknik relaksasi pada pasien.
11.  Gunakan strategi relaksasi bersamaan dengan obat-obatan pereda nyeri.
12.  Eevaluasi dan dokumentasikan respon klien terhadap terapi relaksasi


















4.     CATATAN PERKEMBANGAN
                                                                    
TGL/JAM
IMPLEMENTASI
EVALUASI
16-06-2012
11.0    WIB
1.      Mengkaji penurunan skala nyeri pada pasien
2.      Memberikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung, ketidaknyamanan
3.      Mendiskripsikan rasionalisasi dari tindakan relaksasi dan keuntungan, batas-batas dan tipe relaksasi otot (contoh : musik, meditasi, ritme pernapasan, relaksasi rahang, dan menahan relaksasi otot).
4.      Mengajak pasien untuk rilax dan biarkan terjadi suatu sensasi.
5.      Menunjukkan dan mempraktikkan teknik relaksasi pada pasien.
6.      Menggunakan strategi relaksasi bersamaan dengan obat-obatan pereda nyeri.
7.      Mengevaluasi dan medokumentasikan respon klien terhadap terapi relaksasi.
Tgl. 16-06-2012
S:
-          Klien mengatakan rasa nyeri berkurang.
-          Klien mengatakan perubahan  rasa nyeri
O:
-          Skala nyeri klien turun pada angka 3
-          R pasien dari  24 x/menit menjadi 20 x/ menit.
-          Klien tidak merintih dan menangis
A:
-          Klien masih mengalami nyeri
P:
     Untuk perawat:
-          Kaji skala nyeri
-          Ajarkan tehnik lain

Untuk klien:
-          Lakukan tehnik yang sudah di anjurkan.













PENUTUP
KESIMPULAN:
Nyeri akut adalah nyeri yang mendadak dan bersifat sementara yang biasanya dapat berlangsung beberapa hari (kurang dari 2 minggu). Biasanya nyeri akut dapat merupakan respon awal dari adanya kerusakan jaringan tubuh. Bentuk dari nyeri akut dapat berupa nyeri somatik luar (nyeri tajam di kulit, subkutis, mukosa), nyeri somatik dalam (nyeri tumpul di otot rangka, tulang, sendi, jaringan ikat) dan nyeri viseral (nyeri karena penyakit atau disfungsi organ dalam). Konsekuensi dari adanya kerusakan jaringan adalah disekresikannnya zat- zat kimia bersifat algesik (menimbulkan nyeri) yang berkumpul di sekitarnya dan dapat menimbulkan nyeri.




















DAFTAR PUSTAKA
Ø  Fundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.
Ø  Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.
Ø  NANDA Diagnosis Keperawatan 2009-2011,Herdman T. Heather,2011. BukuKedokteran EGC Jakarta.
Ø  Nursing Intervention Classification (NIC) fifth edition, Bulechek Butcher Dochterman, 1992.Mosby Elsevier  Washington
Ø  Nursing Outcomes Clasification (NOC) fourth edition, Moorhead Johnson Maas Swanson,1997. Mosby Elsevier Washington





Tidak ada komentar:

Posting Komentar