Jumat, 22 Juni 2012

NAMA : SRI WAHYUNINGSIH
NIM     : 201110201130

PROTISTA

Protista adalah makhluk hidup eukariotik sederhana yang tidak dapat di klasifikasikan sebagai hewan, tumbuhan, jamur. Selama perkembangan dari generasi, protista telah memiliki nukleus sejati, mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma, badan golgi, flagela, dan silia.

CIRI–CIRI PROTOSTA

a. Ciri umum
Kebanayakan protista merupakan makhluk hidup uniseluler dan bersifat mikroskopis. Hanya sedikit yang tersusun dari banyak sel (multiseluler).
Sebagian besar anggotanya berperan sebagai plankaton.
Semua protista dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual (dilakukan dengan cara penyatuan dua inti dari dua individu).
Pada umumnya, protista dapat di bedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Protista menyerupai tumbuhan (ganggang)
2. Protista menyerupai hewan (protozoa)
3. Protista menyerupai jamur.

b. Tempat hidup
-     Protista dapat di temukan hampir di semua perairan dan kebanyakan hidup
       melayang – layang di air.
      Dapat juga di temukan di tanah lembap, tumpukan samapah daun, dan habitat darat lainnya.

c. Cara Hidup
-    Protista ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup dalam simbion didalam
     cairan tubuh, jaringan atau sel-sel inangnya. Bentuk simbiosis dapat berupa
     mutualisme atau parasitisme (beberapa spesies protista hidup sebagai parasit
     patogen). Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, protista dapat membentuk kista, yaitu bentuk
    dormansi sel yang berguna sebagai pelindung diri dari lingkungan.

d. Cara memperoleh makanan
-   Protista yang hidup secara fotoautotrof (memiliki kloroplas) dapat memproduksi
    makanannya sendiri.
    Protista yang hidup secara  heterotrof, memperoleh makan dengan cara mengabsorpsi molekul-
    molekul organik atau mencerna partikel-partikel makanan yang berukuran besar.
    Sebagian protista memperoleh makanan dengan melakukan kombinasi antara
    fotosintesis dan memakan nutriennya.

PROTISTA MENYERUPAI TUMBUHAN ( Ganggang atau Algae)

a. Ciri Umum

1.  Struktur dan Ukuran Tubuh
     -  Struktur tubuh ganggang ada yang uniseluler dan multiseluler.
     -  Ukuran tubuh  ganggang pada saat beragam. Ada yang bersifat
        mikroskopis.
    -  Ganggang sudah memiliki dinding sel. Didalam sel terdapat inti yang
        sudah di lengkapi oleh membran.
        Adanya membran inti tersebut menempatkan ganggang sebagai salah
        satu makhluk hidup eukariotik.

2.  Cara Hidup
    Sebagian ganggang uniseluler hidup berkelompok membentuk koloni, tetapi ada juga yang hidup
    sendiri-sendiri (soliter).

3.  Bentuk Ganggang
    Ganggang multiseluler kebanyakan berbentuk seperti benang, sedangkan sisanya berbentuk
    lembaran.


4.  Cara Memperoleh Makanan
     Kebanyakan ganggang memiliki klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.

5.  Pigmen Ganggang
    Selain memiliki pigmen klorofil, ganggang juga memiliki pigmen lainnya, antara lain fikosianin
    (pigmen biru), fikoeritrin (pigmen merah), fukosantin (pigmen cokelat), karoten (pigmen
    keemasan), dan xantofil (pigmen kuning). Dalam taksonomi, perbedaan pigmen yang dikandung   
    ganggang sering di jadikan sebagai salah satu dasar dalam pengklasifikasian ganggang.

b. Reproduksi

1. Secara Aseksual (Vegetatif)
   - Pembelahan Biner, yaitu pembelahan ganggang menjadi dua bagian yang
     sama. Mekanisme reproduksi ini biasa terjadi pada ganggang uniseluler.

   - Fragmentasi, dengan cara pemutusan bagian tubuh menjadi beberapa
     bagian. Selanjutnya, potongan-potongan tubuh tersebut akan tumbuh
     menjadi individu baru. Reproduksi jenis ini umumnya terjadi pada
     ganggang yang berbentuk koloni, benang dan lembaran.

   - Zoospora, bermula dari pembelahan protopasma secara membujur
     menjadi beberapa bagian (umumnya kelipatan dua). Setiap potongan
     protoplasma terbungkus oleh dinding sel baru yang dilengkapi flagel.

2. Secara Seksual (Generatif)
    - Konjugasi, umumnya terjadi pada ganggang berbentuk benang (filamen),
      di tandai dengan adanya penonjolan dua sitoplasma pada dua benang
      ganggang yang berdekatan. Cara kerjanya sebagai berikut :
     1. Kedua ujung sitoplasma (yang menonjol) saling bertemu dan melebur
         membentuk saluran konjogasi.
    2. Melalui saluran konjugasi tersebut, mengalir sitopasma dan inti sel dari
        sel yang satu ke sel yang lain yang melebur membentuk zigot.
    3. Zigot yang membelah secara meiosis menghasilkan benang haploid baru.

- Peleburan dua gamet, baik melalui isogami maupun oogami.
 1. Isogami adalah proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk
                                 dan ukurannya sama besar (kedua macam gamet ini di sebut isogamet).
2. Oogami (heterogami) adalah proses peleburan gamet jantan dan betina
    yang berbeda sifat dan ukuranya.

c. Klasifikasi
Berdasarkan pigmennya, ganggang dapat dibedakan menjadi enam filum, yaitu filum pyrrhophyta, Euglenophyta, Phaeophyta, Chrysophyta, Rhodophyta, dan Chlorophyta.

1. Filum pyrrhophyta (ganggang Api)
   -  Merupakan ganggang uniseluler yang hidup sebagai plankaton.
   -  Semua ganggang api memiliki dua flagel
   -  kebanyakan hidup di laut, hanya sedikit yang hidup di air tawar
   -  Mengandung klorofil A dan C.  Warna ganggang api sangat bervariasi,
      mulai dari kuning kehijauan, sampai cokelat.
   -  Beberapa jenis ganggang api dapat bersimbiosis dengan hewan laut,
      seperti koral.
   -  Contoh : Gymnodinium dan Gonyailax.

2.  Filum Euglenophyta
 - Merupakan ganggang uniseluler yang hidup sebagai plankaton.
 - Dapat hidup di air laut dan air tawar
 - Memiliki klorofil A dan B.
 - Memiliki alat gerak berupa flagel (1-3 flagel)
 - Contoh: Euglena.

3. Filum Phaeophyta (Ganggang cokelat)
 - Mrmpunyai pigmen fikosantin,klorofil dan karoten.
 - Sebagian besar hidup dilaut
 - Tumbuhnya panjang, mencapai beberapa meter.
 - Makanan cadangannya berupa minyak laminarin dan asam alginat.
     - Contoh : Turbinaria (mempunyai daun sebesar turbin atau corong) Dan
       sargassum (banyak ditemukan dilaut sargasso).
4.  Filum Chysophyta (Ganggang Keemasan)
     - Hidup di air tawar, laut, dan permukaan tanah yang basah.
     - Struktur selnya ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.
     - Warna keemasan disebabkan oleh pigmen karoten dan xantofil.
     - Kloroplasnya kecil
     - Makanan cadangannya berupa minyak atau lemak dan sedikit pati.
     - Contoh: Ganggang kersik (diatomae) dan ganggang kuning (Vaucheria
       sessilis).
5.  Filum Rhodophyta (Ganggang Merah)
     - Hidup dilaut dalam, terutama di laut beriklim panas.
     - Mengandung pigmen klorofil a dan b, fikobilin, dan fikoeritrin.
     - Dikenal sebagai rumput  laut.
     - Contoh: Euchema spinosum, Gelidium sp (digunakan untuk membuat
       agar-agar), Gracilaria sp. dan chondus (digunakan sebagai campuran pada
       minuman cokelat).

6.  Filum Cholorphyta (Ganggang Hijau)
     - Memiliki klorofil a dan b.
     - Umumnya hidup di air tawar.
     - Tubuhnya bersel satu seperti benang, lembaran atau tumbuhan tinggi.
     - Contoh:
        1. Chorella, berbentuk bola-bola kecil, biasa di gunakan untuk
            obat-obatan, kosmetik, dan bahan makanan.
        2. Eulena, berbentuk lonjong, mempunyai alat gerak berupa flagella dan
           mempunyai stigma (bintik mata) yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya.
       3. Ulva,di kenal juga dengan nama selada laut karena mempunyai bentuk
           lembaran seperti selada.
    

PERAN GANGGANG DALAM KEHIDUPAN

   1. Manfaat
Sebagai sumber makanan.
Contoh: Euchema spinosum, Gelidium, dan glacilaria merupakan bahan baku agar-agar. Chlorella sp. Di manfaatkan untuk suplemen makanan
(sun chlorella).
Menghasilkan beberapa bahan dasar yang bernilai ekonomi.
Contoh: Diatom dapat menghasilkan zat kersik (silikat) yang digunakan sebagai bahan penggosok, bahan isolasi, serta bahan pembuatan dinamit dan saringan.
Penyediaan makanan dan oksigen bagi kehidupan di air.
Contoh: ganggang yang hidup di plankton (fitoplankton) merupakan produsen yang penting dalam rantai makanan.

2. Bahaya
      Beberapa jenis ganggang dalam jumlah berlebihan dapat mengganggu  makhluk       hidup lain.
      Contoh: Red tide (pasang merah)  terjadi akibat
       melimpahnya jumlah ganggang api. Fenomena ini menyebabkan banyak ikan  yang mati karena
       keracunan.









   



Tidak ada komentar:

Posting Komentar