Kumpulan materi IDK semester
2 kep..
(Sebagian)
(Sebagian)
· . Anatomi dan Fisiologi ENDOKRIN Oleh :
Christianto Nugroho S.Kep.Ns
· 2.
· 3.
· 4. Makhluk hidup terus mengembangkan struktur
dan fungsinya yang kompleks. Integrasi ini dipengaruhi oleh dua sistem :
Susunan Saraf Pusat Sistem Endokrin
· 5. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
· 6. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN Respon terhadap
stress dan cedera Pertumbuhan dan perkembangan Reproduksi Homeostasis ion
Metabolisme energi
· 7. HORMON
· 8. Hormon terbagi dalam 2 golongan utama,
yaitu : Steroid dan Tironin, yang larut dalam lemak Ciri utama hormon steroid
adalah adanya struktur multisiklik. Contoh : hormon korteks adrenal dan hormon
yang diproduksi oleh gonad. Polipeptida dan katekolamin, yang larut dalam air
Contoh : insulin, Parathormon/Hormon Paratiroid (PTH), hormon tropik dari
kelenjar hipofise (kecuali TSH dan Gonadotropin), glukagon.
· 9. Selain itu, beberapa hormon tergolong
sebagai glikoprotein (suatu senyawa gula dan protein), contohnya : TSH dan
Gonadotropin
· 10. BENTUK KOMUNIKASI HORMONAL
· 11. BENTUK KOMUNIKASI HORMONAL Komunikasi
Hormon Endokrin Komunikasi Neuroendokrin Komunikasi Parakrin
· 12. Komunikasi Hormon Endokrin Target Organ
Hormon disekresikan ke dalam aliran darah untuk mencapai target organ yang akan
mempengaruhi aktivitas sel organ. Kelenjar Hormon Target Komunikasi juga
terjadi antara dua kelenjar endokrin, contoh : pituitari anterior mensekresi
beberapa hormon tropin yang menstimulasi kelenajr endokrin lain untuk
mensekresikan hormonnya sendiri ( kelenjar hormon target ).
· 13. Komunikasi Neuroendokrin Akson dari saraf
tertentu dalam hipotalamus otak memperluas diri ke pitutari posterior,
mensekresi Hormon (Mis : ADH) langsung ke dalam aliran darah untuk mencapai
target organ (Mis : Ginjal)
· 14. Sel saraf hipotalamus mensekresi hormon
pengatur tertentu sistem vascular portal khusus yang menghubungkan hipotalamus
dengan kelenjar pituitari anterior dalam aliran darah (Mis : hormon pertumbuhan
dan Prolaktin). Kemudian hormon-hormon pituitari anterior mencapai target organ
masing-masing seperti jaringan lemak dan kelenjar susu
· 15. Komunikasi Neuroendokrin Hormon Pituitari
(Mis : ACTH) disekresi sebagai respon terhadap hormon hipotalamik (Mis : CRH).
Hormon dalam sirkulasi darah akan bertindak sebagai stimulator hormon lain
(Tropin) pada beberapa kelenjar endokrin (misal Korteks adrenal). Korteks
adrenal akan mengeluarkan target hormon final (Mis : Kortisol melalui darah
utuk mencapai target organ yang dikehendaki, seperti : hati)
· 16. Komunikasi Neuroendokrin Sekresi hormon
dari kelenjar endokrin langsung sebagai respon atas kerja sistem saraf otonom.
Misalnya : hormon medula adrenal dan pineal merupakan hasil kerja sistem saraf
simpatik
· 17. Komunikasi Parakrin Bentuk lain komunikasi
hormonal yaitu komunikasi hormon jaringan atau lokal Hormon ini berdifusi antar
ruang interseluler di dekatnya pada jaringan yang sama untuk beraksi atas sel
di dekatnya ( efek parakrin ) atau sel yang sama ( efek otokrin) darah tidak
lagi menjadi sarana transportasi jenis hormon lokal ini, kecuali jika sel
tersebut adalah sel darah itu sendiri. Contoh : Prostaglandin
· 18. MEKANISME PENGATURAN HORMONAL
· 19. MEKANISME PENGATURAN HORMONAL Kontrol
Umpan Balik Tingkat Regulasi Hormonal
· 20. Kontrol Umpan Balik Umpan balik negatif
(Feed back Negative) Ekuilibrium Homeostasis. Peningkatan keluaran akan
menurunkan pemasukan Umpan balik positif (Feed back Positive) masukan
Disekulibrium (Siklus tak Berujung Pangkal)
· 21. Tingkat Regulasi Hormonal Regulasi
Hormonal Sederhana Pituitari sebagai kelenjar Induk Otak dan Kontrol Endokrin
· 22. Regulasi Hormonal Sederhana Diatur oleh
umpan balik negatif pada kelenjar endokrin tunggal. Sebuah hormon disekresikan
oleh sel kelenjar endokrin membuat efek dalam darah. Efek ini dideteksi oleh
sel endokrin menyebabkan perubahan banyaknya sekresi hormon. Contoh : Kenaikan
kadar kalsium dalam plasma menghambat pengeluaran hormon paratiroid selanjutnya
· 23. Pituitari sebagai kelenjar Induk
Pengaturan rumit dilakukan oleh pituitari anterior dan satu kelenjar targetnya.
Hormon tropik dari pituitari merangsang sekresi hormon dari kelenjar target.
Hormon kelenjar target membuat efek umpan balik negatif terhadap pituitari
untuk menurunkan sekresi tropin
· 24. Otak dan Kontrol Endokrin Termasuk
kontrol oleh otak terhadap pituitari. Neurohormon dari hipotalamus mengatur
tropin dari pituitari. Tropin mengatur kelenjar target. Umpan balik hormon ini
berefek mengatur pituitari dan hipotalamus sehingga mengontrol tropin dan
neurohormon. Dengan cara ini, faktor lingkungan dan aktivitas otak akan
mengontrol sistem endokrin dan sekresi hormon mengontrol sistem saraf
· 25. FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
· 26. KELENJAR HIFOFISE
· 27. Anatomi Berukuran lebih 1 cm dengan berat
500mg Terletak di sella tursica dari tulang sphenoid Terdapat 2 kelenjar yaitu
: Hipofise anterior Hipofise posterior
· 28. Kelenjar Hipofise Anterior GH (Growth
Hormon) Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemak Meningkatkan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak Meningkatkan glukosa darah dengan menurunkan
penggunaan glukosa Meningkatkan sintesa protein Meningkatkan kadar asam lemak
bebas, lipolisis dan pembentukan keton Meningkatkan retensi elektrolit dan
cairan ekstraseluler
· 29. Prolaktin (PRL) Target organ : payudara
& gonad Proses laktasi Pengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita
Thyroid stimulating hormon (TSH) Target organ : tiroid Perlu untuk pertumbuhan
dan fungsi tiroid Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH) Target organ:
kortek adrenal Pertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenal Mengontrol
pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal
· 30. Folikel stimulating hormon (FSH)
Luteinizing hormon (LH) Kedua hormon target organ : gonad dimana menstimulasi
gametogenesis dan produksi seks pada pria dan wanita
· 31. Kelenjar Hipofise Posterior ADH (Anti
Diuretik Hormon) Meningkatkan absorpsi air, Merangsang otot polos usus dan
pembuluh darah Oxitocin Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat kontraksi
keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar. Selama masa laktasi oksitosin
membuat kontraksi mioepithelium kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.
· 32. KELENJAR TIROID
· 33. Anatomi Bentuk seperti kupu-kupu dan
terletak pada leher bagian bawah di sebelah anterior trakea Terdiri dari 2
lobus lateral yang dihubungkan oleh sebuah istmus Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat
30 gr Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5 kali aliran
darah ke dalam hati Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan triiodotironin
(T3) keduanya disebut hormon tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium
plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam tulang)
· 34. Hormon Tiroid Merupakan as amino dgn
sifat unik yg mengandung mol iodium yg terikat pd struktur as.amino Kedua
hormon ini disintesis dengan keadaan terikat dengan protein dalam sel-sel
kel.tiroid, pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja Kurang
lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein, hormon
tiroid yg lain terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid
· 35. Metabolisme Iodium Iodida dikonsumsi dari
makanan dan diserap dalam darah di GIT Kelenjar tiroid mengambil iodium (dlm
bentuk ion iodida) dari darah Memekatkannya dlm sel-sel kelenjar tsb Molekul
iodium akan bereaksi dgn tirosin Hormon tiroid
· 36. PENGATURAN FUNGSI TIROID Konsentrasi
hormon tiroid dalam darah turun Penurunan suhu tubuh Menstimulasi hipotalamus
melepaskan TRH (Thyroid Releasing Hormone) Merangsang Hipofise mengeluarkan TSH
(Thyroid Stimulating hormone) T3 dan T4 Mempercepat proses metabolisme seluler
tubuh
· 37. KELENJAR PARATIROID
· 38. Anatomi Kelenjar paratiroid berjumlah 4
buah terletak dalam leher dan tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid
Kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat shg dpt terangkat tanpa sengaja
sewaktu tiroidektomi
· 39. FISIOLOGI Kelenjar paratiroid
menghasilkan hormon yg disebut Parathormon Parathormon mengatur metabolisme
kalsium dan fosfor Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi
kalsium di ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium
dlm darah
· 40. Pengeluaran parathormon diatur oleh kadar
kalsium dlm darah Peningkatan kalsium akan mengakibatkan penurunan sekresi
parathormon (feed back mechanism) Parathormon >>> mengakibatkan
kenaikan kadar kalsium serum (akibatkan kematian), karena jika produk kalsium
dan fosfor meningkat akan terjadi pengendapan kalsium fosfat di berbagai organ
tbh shg menyebabkan kalsifikasi jaringan
· 41. PATOFISIOLOGI PARATHORMON Tulang Tubulus
Ginjal akt. Osteoklast reabsorbsi kalsium oleh tub. distal akt.osteoblast
reabsorbsi fosfat oleh tub. Proximal Peningkatan kadar kalsium dan penurunan
kadar fosfat plasma
· 42. KELENJAR ADRENAL
· 43. Anatomi Terletak didalam jaringan
retroperitoneal yang menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ adrenal).
Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah kelenjar yaitu: Kortek adrenal Medula
adrenal
· 44. Kortek adrenal Bagian lapisan terluar
dari kelenjar adrenal Kortek adrenal mensekresi 4 buah jenis hormon dalam tubuh
yaitu: Glukokortikoid kortisol sebagai
hormon utama Mineralokortikoidà aldosteron sbgà
hormon utama Androgen Estrogen
· 45. Korteks adrenal dibagi menjadi 3 zona
Zona Glomerulosa (zona yang paling luar) Zona Fasikulata (zona tengah) Zona
Retikularis (zona paling dalam)
· 46. Zona Glomerulosa Mensekresi hormon
Aldosteron Fungsi aldosteron : Mengatur garam-garam plasma : natrium dan kalium
Tekanan darah Volume darah
· 47. Penurunan sodium atau tekanan darah
Angiotensinogen (hati) Rennin (JGA) Angiotensin I paru-paru Angiotensin II
Vasokontriksi :Tekanan darah meningkat Korteks adrenal melepaskan aldosteron
Aldosteron Meningkatkan reabsorbsi sodium dan Air kemudian akan ikut meningkat
secara osmosis Meningkatnya tekanan dan volume darah dan mengkompensasi
penurunan sodium.
· 48. Zona Fasikulata Mensekresi glukokortikoid
Fungsi Glukokortikoid : Mengatur metabolisme glukosa, terutama pada masa stres
(dingin, kelaparan, hipotensi, perdarahan, operasi, infeksi, nyeri karena luka,
fraktur, peradangan, aktivitas fisik berat, dan trauma emosional).
· 49. stres (ketakutan, kerja fisik jangka
pendek, penurunan tekanan darah) hipotalamus merangsang sistem saraf simpatis
dan medula adrenal sekresi katekolamin Kenaikan tekanan darah dan mobilisasi
glukosa dan asam lemak Secara simultan hipotalamus mengeluarkan Corticotropin
releasing Hormone (CRH). CRH merangsang pelepasan ACTH pada pituitari. ACTH
bekerja pada korteks adrenal menstimulasi sintesa dan pelepasan kortisol.
· 50. Stress kronik (penyakit, kelaparan,
nyeri) pelepasan ACTH dan kortisol juga hipertropi adrenal Kortisol membantu
katekolamin memobilisasi asam lemak dan gliserol dari sel lemak (otot, tulang,
jar.limfe u/ katabolisme protein) Asam lemak digunakan oleh jantung dan hati.
Kortisol menstimulasi hati agar membentuk enzim Glukoneogenesis(meningkatkan
kerja glukagon dan GH) Kortisol menurunkan ambilan glukosa oleh otot dan
jaringan perifer supaya glukosa digunakan oleh otak dan jantung.
· 51. Kortisol dalam dosis besar akan
menghambat simpton inflamasi (anti inflamasi) yang disebabkan luka, alergi,
gangguan rematoid pada sendi. Kortisol berlebihan juga dapat menyebabkan
hipertensi dan gangguan vaskuler serta meningkatkan sekresi asam lambung.
Kortisol yang berlebihan juga bisa menyebabkan Sindroma Cushing. Penurunan
sekresi kortisol menyebabkan Penyakit Addison.
· 52. Zona Retikularis Mensekresi hormon
steroid seks terutama androgen.
· 53. Medula adrenal Bagian lapisan dalam
kelenjar adrenal Ada 2 buah hormon yang disekresi yaitu: Epineprin Norepineprin
· 54. KELENJAR PANKREAS
· 55. Pankreas Pakreas merupakan kelenjar
endokrin dan eksokrin. Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus
pankreas yang mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan usus. Bagian
endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri atas satu sampai
dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin. Sel alfa menghasilkan
glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel delta menghasilkan
somatostatin.
· 56. Transport Glukosa Ke Dalam Sel Makanan
Glukosa >>> Pankreas Hormon insulin Glukosa Dibakar Glikogen
(disimpan)
· 57. Insulin Berfungsi : Memfasilitasi transport
glukosa melintasi membran sel Meningkatkan tersedianya glukosa dalam sel
Mendorong penggunaan glukosa Disebut hormon Hipoglikemik
· 58. KELENJAR THYMUS
· 59. Letak : dibelakang sternum, didepan paru
– paru dan jantung Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik Kelenjar
ini mempunyai 2 èlapisan
: Kortek èterbungkus sempurna dengan
limfosit Medula menstimulasi sel
limfosit untuk membelah dan kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda
asing.
· 60. Glukagon berfungsi : Meningkatkan penggunaan
karbohidrat dengan memobilisasi dari tempat penyimpanan (hati). Disebut hormon
Hiperglikemik. Somatostatin bertindak sebagai hormon lokal pada jaringan
hormon. Kerjanya menghambat sekresi insulin dan glukagon
· 61. Testes Menghasilkan steroid laki-laki
Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan perkembangan
seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan : Mempertahankan
spermatogenesis Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta
tulang Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah
Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal
· 62. Ovarium Menghasilkan steroid perempuan
(estrogen, progesteron)
· 63. THE END
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya,
medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf
(neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua
kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem
endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
A. Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau
organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk
hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar
lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya
langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :1. Pulau Langerhans pada Pankreas2. Gonad
(ovarium dan testis)3. Kelenjar adrenal,
hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timusB. Hormon
dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya
membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur
kehidupan. Sistem endokrinmempunyai lima fungsi umum :1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang
sedang berkembang2. Menstimulasi urutan
perkembangan3. Mengkoordinasi sistem
reproduktif4. Memelihara lingkungan
internal optimal5. Melakukan respons
korektif dan adaptif ketika terjadi situasi daruratC. Klasifikasi Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan
sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang
larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin,
norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis.,
estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin
(mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem
mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel dengan
bebas.D. Karakteristik Meskipun setiap
hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua
hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari
tiga pola berikut (1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam
periode 24 jam. Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat
pada pagi hari dan turun pada malam hari. (2) Pola sekresi hormonal pulsatif
dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah
non siklik dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe
sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat
lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium
serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif
atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi
lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak
mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung
reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi
dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering
merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated
oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
E. RegulasiPeran hipotalamus dan
kelenjar hipofiseDua kelenjar endokrin yang utama hádala hipotalamus dan
hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh
hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam
berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam
darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan
inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary
yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar
hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap
kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap
hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar
induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar
hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang mengatur sekresi
hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh
hormon disebut kelenjar target.Sistem umpan balikKadar hormon dalam
darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah
mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih
jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi
perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH
dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari
korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar
substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol
melalui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas
didorong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon
mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu
atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua
mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah
cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam
dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami
sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan
sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi
glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan
mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid).
Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.1. Struktur dan fungsi hipotalamusHipotalamus terletak di batang
otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus
tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang
menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang
dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan
sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior
berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret
hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik hipofise. Hormon-hormon
hipotalamus antara lain:a. ACTH :
Adrenocortico Releasing Hormonb. ACIH :
Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH :
Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid
Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin
Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin
Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid
Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid
Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin
Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin
Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing
Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan
sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal
sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.
2. Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis
cranii. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus
Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian
dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior,
merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus
posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus
anterior dan posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun beberapa
referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin menghasilkan melanosit
stimulating hormon (MSH). Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise
dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:
a. Sel-sel somatotrof bentuknya
besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm dan terletak di
sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin
atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga
mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin
atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk
polihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter 50-100 nm,
menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter
sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori, menghasilakan FSH dan
LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula
terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas sel
kromofob. Lebih kurang 25% “sel kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai dengan
pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob.
Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular
adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan
nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar
sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran.
Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas
kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.3. Struktur dan Fungsi Kelenjar TiroidKelenjar
tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid,
disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18
gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang
dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan
lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai
lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di dalam
folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon
disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea
superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan
percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan
percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai
darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf
adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan
kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit
kalsitonin. Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin
dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah
yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan
diubah menjadi ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel
kelenjar dan dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida,
yang dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin
yang kemudian mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan
Diiodotironin (DIT). Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT
yang akan membentuk Tri iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk
tetra iodotironin atau tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh
TSH namun dapat dihambat oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol.
Hormon T3 dan T4 berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein
binding Iodine). Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:
a. Mengatur laju metabolisme
tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan
komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien,
paru-paru dan testes
b. Kedua hormon ini tidak
berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3
lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding
dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3
setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting
dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan
gonadotropin
e. Efek kronotropik dan Inotropik
terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama
jantung.f. Merangsang pembentukan sel
darah merahg. Mempengaruhi kekuatan dan
ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat
metabolisme h. Bereaksi sebagai antagonis
insulinTirokalsitonin mempunyai jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama
menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang.
Faktor utama yang mempengaruhi sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum.
Kadar kalsium serum yang rendah akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan
sebaliknya peningkatan kalsium serum akan merangsang pengeluaran
tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet kalsium dan sekresi gastrin di
lambung.
4. Struktur dan Fungsi Kelenjar
Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua
lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah.
Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells.
Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan
mensekresi hormon paratiroid atau parathormon disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ
:argetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTH
mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus
ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi
peningkatan absorpsi kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun
akan meningkatkan reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan
pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na. karena sebagian besar kalsium
disimpan di tulang maka efek PTH lebih besar terhadap tulang. Factor yang
mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium serum di samping tentunya PTSH
5. Struktur dan fungsi kelenjar
Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan
lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan
splenikus.
Pankrea berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau
Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang
menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang
menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat,
protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi
oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau
secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon
meningkatkan kadar gula darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah
rendah, dan asam amino darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan
efek kortisol, GH dan epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon
merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan
transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan
glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon
meningkatkan lipolisis (pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah,
insulin sebagai hormon anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa
melalui membran sel di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon
insulin adalah sebagai berikut:a. Efek
pada hepar1) Meningkatkan sintesa dan
penyimpanan glukosa2) Menghambat
glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis3)
Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di heparb. Efek pada otot1) Meningkatkan
sintesis protein2) Meningkatkan
transportasi asam amino3) Meningkatkan
glikogenesisc. Efek pada jaringan lemak
1) Meningkatkan sintesa
trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan penyimpanan
trigliserida3) Menurunkan lipolisis
6. Struktur dan Fungsi Kelenjar
Adrenal
Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar
suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai
kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian
medulla. Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun
hanya korteks yang esensial untuk kehidupan.
a. Korteks adrenalKorteks adrenal
esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon adrenokortikal dapat
menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid
yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk
pada zona glomerulosa korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan
elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas
fisiologik ini selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal
dan curah jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addison’s) mengarah
pada hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut,
syok. Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan
glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara
lain dalam: metabolisms glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar
glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan cairan dan elektrolit;
inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.d. Hormon
seksKorteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona
retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen
dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun
produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis.
Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme. sementara
kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan
ginekomastia dan retensi natrium dan air.7. Struktur
dan Fungsi Kelenjar GonadTerbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan
tampak jelas pada minggu kelima. Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar
testosteron fetal terlihat jelas pada minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi.
Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya
sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat penurunan inhibisi steroid.a. Testes Dua buah testes ada dalam skrotum.
Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol dibawah pengaruh LH. Testosteron
diperlukan untuk mempertahankan spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk
memulai dan mempertahankan spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan
konsentrasi testosteron melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara
kadar testosteron dan estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi
testis sebagai organ reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek
testosteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah
pria. Pada masa pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda
seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan
alat genital, distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita
suara serta perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan
merangsang pertumbuhan dan penutupan epifise tulang.b. Ovarium
Seperti halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin
dan organ reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum
(sel telur) setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk
dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks
sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta
mempertahankan proses laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel granulosa folikel dan sel lutein korpus
luteum. Progesteron juga dibentuk di sel lutein korpus luteum.
Patofisiologi Umum Gangguan
Sistem Endokrin
Untuk memudahkan pengertian kita
tentang patofisiologi pada berbagai kelainan kelenjar endokrin, berikut akan
dihantarkan gambaran sepintas tentang patofisiologi umum gangguan endokrin,
mengingat fungsi sistem endokrin yang kompleks dan rumit mencakup mekanisme
kerja hormonal dan adanya mekanisme umpan balik yang negatif yang sudah barang
tentu akan mempengaruhi perjalanan penyakit.
Seperti lazimnya
kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku hal yang
sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:
Peradangan atau infeksi
Tumor atau keganasan
Degenerasi
Idiopatik
Dampak yang ditimbulkan oleh
kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat berupa:
Perubahan bentuk kelenjar tanpa
disertai perubahan sekresi hormonal
Peningkatan sekresi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering
diistilahkan dengan hiperfungsi kelenjar.
Penurunan sekresi hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan dengan hipofungsi kelenjar.
Adanya hubungan timbal balik
antara kelenjar hipofise sebagai master of gland dengan kelenjar targetnya,
hipofise terhadap hipotalamus serta jaringan atau organ sasaran dengan kelenjar
target, memungkinkan penyebab dari suatu kasus dapat lebih dari satu; artinya
mungkin saja penyebab ada pada jaringan/organ sasaran, atau pada kelenjar
target, ataupada kelenjar hipofise atau hipotalamus. Oleh karena itu, untuk
tujuan kemudahan dalam penanggulangannya maka dalam setiap kasus akan di
dipaparkan kemungkinan penyebabnya baik yang bersifat primer, sekunder,atau
tertier.
penyebab yang bersifat primer bila penyebabnya ada pada kelenjar penghasil
hormon itu sendiri. Bersifat sekunder, bila penyebabnya ada pada kelenjar di
atasnya. Bersifat tertier, bila penyebabnya di luar primer dan sekunder seperti
penggunaan obat-obatan tertentu ataupun kelainan pada organ tubuh tertentu yang
dapat mempengaruhi fungsi kelenjar.Seperti bila terjadi peningkatan ACTH
(hormon hipofise) pada serum yang akan menyebabkan hiperfungsi kelenjar adrenal
sehingga terjadi hipersekresi hormon-hormon adrenal maka penyebabnya disebut
sekunder.Disebut penyebab primer bila penyebapnya ada pada kelenjar adrenal
sendiri. Disebut tertier bila penyebabnya diluar kedua penyebab diatas.
Misalnya, pengunaan obat-obatan yang dapat merangsang ACTH atau merangsang
sekresi hormon adrenal. Untuk pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi
berbagai kelainan endokrin, ada dua hal utama yang harus dipahami dengan
baik.Efek dari setiap hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin terhadap
jaringan endokrin dan terhadap jaringan atau organ sasarannya.Fungsi
organ/jaringan sasaran dari setiap hormon.
2.
SISTEM ENDOKRIN
DEFINISI
sistem
endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi
internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan
hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
hormon
berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ
tubuh.
kelenjar
endokrin
organ
utama dari sistem endokrin adalah: gambar
1.
hipotalamus
2.
kelenjar hipofisa
3.
kelenjar tiroid
4.
kelenjar paratiroid
5.
pulau-pulau pankreas
6.
kelenjar adrenal
7.
buah zakar
8.
indung telur.
selama
kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa:
beberapa
diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan
hormon hipofisa.
kelenjar
hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan
berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
beberapa
hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
hipofisa
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan
balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal
kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
tidak
semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya
memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi
zat-zat di dalam darah:
sel-sel
penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
sel-sel
paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
medulla
adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan
langsung dari sistem saraf parasimpatis.
banyak
organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak
disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.
beberapa
organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya,
sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
contohnya,
otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem
saraf.
KELENJAR
HIPOFISE
suatu
kelenjar yang terletak di dasar tengkorak yang memegang peranan penting dalam
sekresi hormon dari semua organ-organ endokrin. Kelenjar hipofise terdiri dari
2 lobus yaitu : “lobus enterior dan lobus posterior”
1.
lobus anterior ( adenohipofise ) = menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain. Contoh
hormon antara lain:
·
hormon somatrotopik = mengendalikan
pertumbuhan tubuh
·
hormon tirotropik = mengendalikan kegiatan
kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroksin
·
hormon ACTH ( adrenokortikotropik ) =
menegndalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarenal
2.
lobus posterior ( neurohipofise ), lobus ini mengeluarkan 2 jenis hormon anatar
lain:
·
hormon ADH (anti diuretik hormone) =
mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot polos.
ADH disebut juga sebagai hormon pituitrin
·
hormon oksitosin = merangsang dan menguatkan
kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise tulang spenoid.
KELENJAR
TIROID
terdiri
atas 2 buah lobus yang terletak di sebelah kanan dari trakea diikat bersama
oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Letak, di
dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring.
Fungsi
kelenjar tiroid adalah:
1.
bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2.
mengatur penggunaan oksidasi
3.
mengatur pengeluaran CO2
4.
metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5.
pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
Hipofungsi
akan menyebabkan penyakit kretinisme dan penyakit miksedema sedangkan,
hiperfungsi
akan menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah
hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
KELENJAR
PARATIROID
terletak
disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini
berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada
tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar
ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di
dalam tubuh “.
fungsi
umum kelenjar paratiroid adalh:
a.
mengatur metabilisme fosfor
b.
mengatur kadar kalsium darah
hipofungsi
akan menyebabkan penyakit tetani sedangkan,
hiperfungsi
akan menyebabkan kelainan-kelainan seperti: sakit pada tulang, kadar kalsium
darah meningkat, dan kelemahan pada oto-otot
KELENJAR
TIMUS
letak
= di dalam mediastinum di belakang os sternum, dan di dalam torak kira-kira
setinggi bifurkasi trakea. Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari 2 lobus. Kelenjar
timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun.
Fungsi
kelenjar timus adalah:
a.
mengaktifkan pertumbuhan badan
b.
mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
KELENJAR
PANKREATIKA
terdapat
pada belakang lambung di depan vetebra limbalis I dan II. Terdiri dari sel-sel
alfa dan beta..Sel alfa = menghasilkan hormon glukagon,sel beta = menghasilkan
hormon insulin
fungsi
hormon insulin adalah:
mengendalikan
kadar glukosa dan memperbaiki tubuh untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa
dan lemak.
NB:
kepulauan langerhans
dalam
tubuh manusia terdapat 1-2 juta pula-pula langerhans, sel dalam pulau ini dapat
dibedakan atas: dasar granulasi dan pewarnanya separuh dari sel ini
mensekresikan insulin, yang lainya menghasilkan polipeptida dari pankreas.
Fungsi:
sebagai sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi
insulin, glikogen dan polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.
KELENJAR
KELAMIN
ada
2 kelenjar yaitu: kelenjar testika dan kelenjar ovarika
·
kelenjar testika
terdapat
pada laki-laki terletak pada skortum menghasilkan hormon “ testosteron “.
Fungsi
testosteron adalah:
1.
menentukan sifat kejantanan
2.
menghasilkan sel mani
3.
mengontrol pekerjaan seks sekunder laki-laki (kumis, jakun, jenggot, dll)
·
kelenjar ovarika
terdapat
pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kana uterus,menghasilkan
hormon progesteron dan estrogen.
fungsinya
adalah:memberikan sifat kewanitaan (pinggul yang besar, payudara yang
Sistem
endokrin adalah sistem kontrol kelenjar
tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon
yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar
keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari (1)
kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary
glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar
tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di
leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat
kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang
terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of
langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl)laki
di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga
dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang
tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2
bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan
dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon
pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang
gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa
pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon
itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan
anak menjadi sangat tinggi.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip
kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea).
Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid
disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh
kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga
produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon
yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila
berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun,
serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot
nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang
turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar
beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu
kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang
bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang
tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot
karena gangguan kadar calcium darah.
Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan
tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan hormon pengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH)
dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan
juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga
menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang
tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua
hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan
produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.
eka sapri alvyanto
Hormon & Sistem Endokrin
DEFINISI
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
KELENJAR ENDOKRIN
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
# Hipotalamus
# Kelenjar hipofisa
# Kelenjar tiroid
# Kelenjar paratiroid
# Pulau-pulau pankreas
# Kelenjar adrenal
# Buah zakar
# Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
# Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
# Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
# Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.
Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
Sistem Endokrin
HORMON
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
# Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
# Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
# Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh.
Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.
Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
DEFINISI
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
KELENJAR ENDOKRIN
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
# Hipotalamus
# Kelenjar hipofisa
# Kelenjar tiroid
# Kelenjar paratiroid
# Pulau-pulau pankreas
# Kelenjar adrenal
# Buah zakar
# Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.
Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.
Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.
Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.
Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
# Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
# Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
# Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin.
Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.
Sistem Endokrin
HORMON
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel.
Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol.
Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.
Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi dari organ secara keseluruhan:
# Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
# Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
# Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh.
Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.
Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon.
Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
4.
3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar