Lailatul
Hasanah
201110201103
Terapi Cairan Intravena
( Pemasangan Infus )
A.
Pengertian
Proses memasukan jarum
abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian disambungkan dengan selang
infus dan dialirkan cairan infus.
B.
Tujuan
1.
Mempertahankan atau mengganti cairan
tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang
tidak dapat dipertahankan secara adequate melalui oral
2.
Memperbaiki keseimbangan asam basa
3.
Memperbaiki volume komponen-komponen
darah
4.
Memberikan jalan masuk untuk pemberian
obat-obatan ke dalam tubuh
5.
Memonitor tekanan vena sentral
6.
Memberikam nutrisi pada saat sistem
pencernaan diistirahatkan
C.
Kebijakan
Tipe-tipe cairan
1.
Isotonik
Cairan
dengan tekanan osmotik sama seperti cairan tubuh normal. Contohnya : Normal
saline ( NaCl 0,9 % ), dextrose 5 %, larutan ringer laktat, komponen-komponen
darah seperti albumin 5% dan plasma.
2.
Hipotonik
Larutan
dengan tekanan osmotic lebih rendah daripada cairan tubuh. Pemberian cairan ini
umumnya menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma dan mendorong air masuk
ke dalam sel untuk memperbaiki keseimbangan di intrasel dan ekstrasel, sel-sel
tersebut akan membengkak. Contohnya : air suling, dextrose 2,5% dalam NaCl
0,45% dan NaCl 0,2%.
3.
Hipertonik
Suatu
larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih tinggi daripada plasma darah.
Pemberian cairan ini meningtkatkan konsentrasi larutan plasma dan mendorong air
keluar sel untuk memperbaiki keseimbangan osmotic, sel kemudian akan menyusut.
Contohnya : Dextrose 5% dalam NaCl 0,9 %, Dextrose 10% dalam air, Dextrose 20%
dalam air, Dextrose 5% dalam ringer laktat, Albumin 25, larutan
hiperalimentasi.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dengan tipe-tipe infus :
1.
D5W ( Dextrose 5% in Water )
a. Digunakan
untuk mengganti air ( cairan hipotonik ) yang hilang, memberikan supply calorie,
juga dapat dibarengi dengan pemberian obat-obatan atau berfungsi untuk
mempertahankan vena dalam keadaan terbuka dengan infuse tersebut.
b. Hati-hati
terhadap terjadinya intoksikasi cairan ( hiponatremia, sindroma pelepasan
hormone antidiuretik yang tidak semestinya ). Tidak boleh diberikan dalam waktu
bersamaan dengan pemberian tranfuse darah maupun komponen darah.
2.
NaCl 0,9%
a. Digunakan
untuk menggantikan garam ( cairan isotonic ) yang hilang, diberikan dengan
komponen darah, atau untuk klien dengan kondisi syok hemodinamik.
b. Hati-hati
terhadap kelebihan volume isotonic ( misal : gagal ginjal, gagal jnatung )
3.
Ringer Laktat
Digunakan
untuk mengganti cairan isotonic yang hilang, elektrolit tertentu, dan untuk
mengatasi asidosis metabolic tingkat sedang.
D.
Persiapan alat dan bahan
a.
Abocath
b -
Infuse set
c
-Sarung tangan
d-Kapas alkohol
e-
Tourniquet
f. -Pengalas
g-Kassa steril
h-Plester
i. -Betadine / salep antiseptik
j.-Cairan infuse sesuai kebutuhan
k-Safety box / bak spuit untuk penyimpanan
benda tajam
l. -Bengkok
m.Tiang penyangga
n. Label infus
E.
Cara Kerja
1.
Meletakan klien pada posisi semi fowler
atau supine jika tidak memungkinkan
2.
Membebaskan lengan klien dari lengan
baju / pakaian
3.
Meletakan manset / tornikuet 5-15 cm di
atas tempat tusukan
4.
Meletakan alas plastik di bawah lengan
klien
5.
Menghubungkan cairan infuse dengan
infuse set dan menggantung pada standar infus
6.
Memeriksa label klien sesuai dengan
instruksi cairan yang akan diberikan
7.
Mengalirkan cairan infuse melalui selang
infuse sehingga tidak ada udara di dalamnya
8.
Mengencangkan klem sampai infuse tidak
menetes dan mempertahankan kesterilan sampai pemasangan pada tangan disiapkan
9.
Mengencangkan manset tensimeter /
tornikuet
10.
Menganjurkan klien untuk mengepalkan
tangan dan membukanya beberapa kali, palpasi dan pastikan tekanan yang akan di
tusuk
11.
Menggunakan sarung tangan ( hand scoon )
12.
Membersihkan kulit dengan cermat
menggunakan kapas alcohol, lalu diulangi dengan menggunakan kapas betadin. Arah
melingkar dari dalam keluar lokasi tusukan
13.
Menggunakan ibu jari untuk menekan
jaringan dan vena 5 cm di atas / di bawah tusukan
14.
Memegang jarum pada posisi 30° pada vena
yang akan di tusuk, setelah pasti tusuk perlahan dengan pasti
15.
Rendahkan posisi jarum sejajar dengan
kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik i.v. catheter kedalam vena
16.
Tekan dengan jari ujung plastic i.v.
chateter
17.
Tarik jarum infus keluar
18.
Sambungkan plastic i.v. catheter dengan
ujung selang infuse
19.
Lepaskan manset
20.
Buka klem infuse sampai cairan mengalir
lancar
21.
Oleskan denga betadine di atas
penusukan, kemudian ditutup dengan kasa steril
22.
Fiksasi posisi plastic i.v catheter
dengan plester
23.
Atur tetesan infus sesuai ketentuan,
pasang stiker yang sudah diberi tanggal.
F.
Video Pemasangan infuse
Tidak ada komentar:
Posting Komentar