Selasa, 19 Juni 2012

TERAPI CAIRAN INTRAVENA




Lailatul Hasanah
201110201103
Terapi Cairan Intravena
( Pemasangan Infus )
A. Pengertian
Proses memasukan jarum abocath ke dalam pembuluh darah vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus dan dialirkan cairan infus.
B. Tujuan

1.      Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adequate melalui oral
2.      Memperbaiki keseimbangan asam basa
3.      Memperbaiki volume komponen-komponen darah
4.      Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan ke dalam tubuh
5.      Memonitor tekanan vena sentral
6.      Memberikam nutrisi pada saat sistem pencernaan diistirahatkan
C. Kebijakan
Tipe-tipe cairan
1.      Isotonik
Cairan dengan tekanan osmotik sama seperti cairan tubuh normal. Contohnya : Normal saline ( NaCl 0,9 % ), dextrose 5 %, larutan ringer laktat, komponen-komponen darah seperti albumin 5% dan plasma.
2.      Hipotonik
Larutan dengan tekanan osmotic lebih rendah daripada cairan tubuh. Pemberian cairan ini umumnya menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma dan mendorong air masuk ke dalam sel untuk memperbaiki keseimbangan di intrasel dan ekstrasel, sel-sel tersebut akan membengkak. Contohnya : air suling, dextrose 2,5% dalam NaCl 0,45% dan NaCl 0,2%.
3.      Hipertonik
Suatu larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih tinggi daripada plasma darah. Pemberian cairan ini meningtkatkan konsentrasi larutan plasma dan mendorong air keluar sel untuk memperbaiki keseimbangan osmotic, sel kemudian akan menyusut. Contohnya : Dextrose 5% dalam NaCl 0,9 %, Dextrose 10% dalam air, Dextrose 20% dalam air, Dextrose 5% dalam ringer laktat, Albumin 25, larutan hiperalimentasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dengan tipe-tipe infus :
1.      D5W ( Dextrose 5% in Water )
a.       Digunakan untuk mengganti air ( cairan hipotonik ) yang hilang, memberikan supply calorie, juga dapat dibarengi dengan pemberian obat-obatan atau berfungsi untuk mempertahankan vena dalam keadaan terbuka dengan infuse tersebut.
b.      Hati-hati terhadap terjadinya intoksikasi cairan ( hiponatremia, sindroma pelepasan hormone antidiuretik yang tidak semestinya ). Tidak boleh diberikan dalam waktu bersamaan dengan pemberian tranfuse darah maupun komponen darah.
2.      NaCl 0,9%
a.       Digunakan untuk menggantikan garam ( cairan isotonic ) yang hilang, diberikan dengan komponen darah, atau untuk klien dengan kondisi syok hemodinamik.
b.      Hati-hati terhadap kelebihan volume isotonic ( misal : gagal ginjal, gagal jnatung )
3.      Ringer Laktat
Digunakan untuk mengganti cairan isotonic yang hilang, elektrolit tertentu, dan untuk mengatasi asidosis metabolic tingkat sedang.
D. Persiapan alat dan bahan
a.       Abocath











b -   Infuse set










c -Sarung tangan
d-Kapas alkohol
e- Tourniquet














f. -Pengalas
g-Kassa steril
h-Plester
i. -Betadine / salep antiseptik
j.-Cairan infuse sesuai kebutuhan
k-Safety box / bak spuit untuk penyimpanan benda tajam
l. -Bengkok
m.Tiang penyangga
n.  Label infus
E. Cara Kerja
1.      Meletakan klien pada posisi semi fowler atau supine jika tidak memungkinkan
2.      Membebaskan lengan klien dari lengan baju / pakaian
3.      Meletakan manset / tornikuet 5-15 cm di atas tempat tusukan
4.      Meletakan alas plastik di bawah lengan klien
5.      Menghubungkan cairan infuse dengan infuse set dan menggantung pada standar infus
6.      Memeriksa label klien sesuai dengan instruksi cairan yang akan diberikan
7.      Mengalirkan cairan infuse melalui selang infuse sehingga tidak ada udara di dalamnya
8.      Mengencangkan klem sampai infuse tidak menetes dan mempertahankan kesterilan sampai pemasangan pada tangan disiapkan
9.      Mengencangkan manset tensimeter / tornikuet
10.  Menganjurkan klien untuk mengepalkan tangan dan membukanya beberapa kali, palpasi dan pastikan tekanan yang akan di tusuk
11.  Menggunakan sarung tangan ( hand scoon )
12.  Membersihkan kulit dengan cermat menggunakan kapas alcohol, lalu diulangi dengan menggunakan kapas betadin. Arah melingkar dari dalam keluar lokasi tusukan
13.  Menggunakan ibu jari untuk menekan jaringan dan vena 5 cm di atas / di bawah tusukan
14.  Memegang jarum pada posisi 30° pada vena yang akan di tusuk, setelah pasti tusuk perlahan dengan pasti
15.  Rendahkan posisi jarum sejajar dengan kulit dan tarik jarum sedikit lalu teruskan plastik i.v. catheter kedalam vena
16.  Tekan dengan jari ujung plastic i.v. chateter
17.  Tarik jarum infus keluar
18.  Sambungkan plastic i.v. catheter dengan ujung selang infuse
19.  Lepaskan manset
20.  Buka klem infuse sampai cairan mengalir lancar
21.  Oleskan denga betadine di atas penusukan, kemudian ditutup dengan kasa steril
22.  Fiksasi posisi plastic i.v catheter dengan plester
23.  Atur tetesan infus sesuai ketentuan, pasang stiker yang sudah diberi tanggal.
F. Video Pemasangan infuse


Tidak ada komentar:

Posting Komentar